[Review] The Secret Life of Walter Mitty

The_Secret_Life_of_Walter_Mitty_poster

The Secret Life of Walter Mitty (2013)
Date of watching: 7 January 2014
Cinema: Blok M Plaza 21
Duration: 114 minutes
Screenplay by: Steve Conrad
Based on: The Secret Life of Walter Mitty by James Thurber
Casts: Ben Stiller, Kristen Wiig, Shirley MacLaine, Adam Scott, Kathryn Hahn, Sean Penn
Directed by: Ben Stiller

Intisari: Sebagai manajer aset fotografi di majalah LIFE, Walter Mitty (Ben Stiller) terisolasi di ruang kerja tertutup dan gelap hanya bersama seorang koleganya. Dia tak pernah bepergian ke luar negeri, tidak punya kekasih, dan hidupnya monoton. Tidak heran bila berkhayal adalah pelariannya dari dunianya yang membosankan. Walter menyukai karyawan baru bernama Cheryl Melhoff (Kristen Wiig), namun dia tak berani mengungkapkan perasaannya atau bahkan mengajaknya berkencan.

Suatu hari, sebuah negatif film yang dikirimkan oleh jurnalis foto terkenal Sean O’Conell (Sean Penn) yang dikirim ke kantor Walter hilang. Padahal negatif film itu dibutuhkan sebagai sampul untuk edisi terakhir majalah LIFE. Demi mendapatkan kembali benda penting yang mempertaruhkan posisinya di kantor tersebut, Walter akhirnya memutuskan untuk keluar dari zona nyamannya. Bertualang sekaligus berusaha menarik hati Cheryl. Berhasilkah Walter?

WM1

###

Ben Stiller selalu mengingatkan gue akan adegan kocak dirinya tampar-tamparan dengan seekor monyet di film Night at the Museum (2006). Makanya nggak heran kalau gue berekspektasi bahwa film Walter Mitty ini akan bikin gue ketawa ngakak sampe sakit perut. Ternyata gue salah. Filmnya emang lucu. Tapi nggak selucu Night at the Museum. Meskipun begitu, kadar kelucuannya pas dan menghibur. Dan selain lucu, film ini bikin gue merasa senang, terharu, dan ratusan perasaan campuraduk lainnya yang dirasakan Walter selama film ini diputar.

The Secret Life of Walter Mitty (selanjutnya kita singkat jadi Walter Mitty aja ya, capek ngetik judul filmnya kepanjangan) adalah film yang diangkat dari sebuah cerpen berjudul sama karya James Thurber (1939). Sebelumnya di tahun 1947, cerpen ini sudah lebih dulu diangkat ke layar lebar. Tapi dari hasil googling sana-sini yang gue baca, ceritanya cukup banyak berbeda dengan film Walter Mitty yang sekarang. Meskipun masih dengan garis besar cerita yang sama bahwa tokoh Walter Mitty ini merupakan seorang daydreamer dengan sejuta khayalan yang lebih berwarna daripada hidup yang dijalaninya.

Pastinya ada berbagai perubahan yang dilakukan oleh filmmakers Walter Mitty (2013) ini supaya ceritanya lebih terasa dekat dengan penonton saat ini. Dan gue sangat senang dengan penyesuaian tersebut. Harus gue akui bahwa skrip Steve Conrad sangat bagus dan menghibur. Dengan ‘menghidupkan’ kembali masa-masa terakhir kejayaan majalah LIFE yang terkenal itu, semua hal yang terjadi dalam hidup Walter jadi terasa lebih kaya dan berwarna.

WM6

Bisa aja Steve Conrad bikin karakter Walter Mitty bekerja di perusahaan media atau penerbitan lainnya, tapi menurut gue nggak ada yang lebih sempurna daripada sesosok pria daydreamer yang bekerja di majalah LIFE yang fenomenal itu tapi justru ironisnya hidupnya malah terasa hambar dan lifeless. Semua kepingan hidup Walter Mitty yang berserakan akhirnya direkatkan dan jadi gambar yang utuh tentang arti hidup yang selama ini dia cari. Semua itu, menurut gue, jadi keren abis karena pemilihan latar belakang profesinya dan juga perusahaan tempatnya bekerja itu.

Dan… pastinya moto LIFE yang terkenal itu, bikin semua hal yang ada di film ini makin menohok penonton terutama gue dan menyadarkan kita tentang betapa pentingnya melihat realita dan membuat hidup jadi lebih hidup.

“To see things thousands of miles away, things hidden behind walls and within rooms, things dangerous to come to, to draw closer, to see and be amazed. That is the purpose of life.”

Steve Conrad, lo kok cerdas banget sih jadi orang?

Selain skripnya yang bagus, gue juga suka banget dengan sinematografinya. Bagus bangetttt! Terutama pas Walter bertualang ke Greenland, Iceland, dan pegunungan Himalaya. Nggak heran sih kalo sinematografinya bagus soalnya yang garap Stuart Dryburgh (The Piano, 1993), makanya sepanjang film ini diputar mata gue betah banget melototin layar.

Soal akting, menurut gue baik Ben Stiller dan Kristen Wiig sudah cukup baik menjalani peran mereka masing-masing. Walaupun sebenarnya kalau mau jujur, gue nggak ngerasa ada chemistry yang cukup meyakinkan di antara mereka berdua, gue nggak ngerasa terlalu terganggu dengan hal itu. Soalnya film ini lebih menitikberatkan tentang perjuangan Walter Mitty supaya bisa bikin hidupnya lebih hidup. Bukan buat merebut hati seorang wanita, walaupun memang untuk ini ada porsinya tersendiri dalam film ini.

Gue salut dengan komitmen Stiller sebagai seorang aktor. Dari awal hingga akhir film bisa dilihat perubahan penampilan Stiller, dimulai dari berat badan yang menyusut sehingga dia terlihat lebih kurus dan warna kulitnya yang semakin lama menjadi lebih gelap.

Stiller memang bukan aktor terbaik yang dimiliki Hollywood saat ini. Tapi sebagai seorang aktor yang juga menyutradarai dan memproduseri film ini, dia layak banget buat diacungi jempol. Film Walter Mitty memikat hati banyak orang dan pastinya akan selalu diingat karena berkesan. Dan Ben Stiller patut bangga karenanya.

WM2

WM4

Trivia: Samuel Goldwyn Jr., salah satu produser film ini, mengulang sejarah perfilman yang lebih dulu dilakukan ayahnya, Samuel Goldwyn, yang juga memproduseri The Secret Life of Walter Mitty (1947) bersama sang bintang utama film saat itu, Daniel Kaye.

Quotes: Beautiful things don’t ask for attention. (Sean O’Conell)

Rating: Wajib nonton!

2 Comments

  1. Good review. It’s not a perfect movie, but Stiller was able to impress here as to what he’s capable of doing as a director. So, needless to say, I can’t wait to see what he has planned for us next.

Leave a reply to CMrok93 Cancel reply