[Review] Disini Ada Yang Mati

Disini Ada Yang Mati (2013)
Date of watching: 21 Februari 2013
Cinema: Blok M Square 21
Duration: 68 minutes
Casts: Donita, Garneta Haruni, Tatiana Sivek, Stuart Collin
Directed by: Koya Pagayo
Produced by: Firman Bintang

Intisari:Jasmine (Donita), Lidya (Garneta Haruni), dan Sarah (Tatiana Sivek) adalah tiga bersahabat yang sedang merayakan sepuluh tahun persahabatan mereka. Bersama-sama mereka pergi ke sebuah vila milik pacar Lidya, Christian (Stuart Collin), untuk momen istimewa tersebut. Namun, sebuah teror justru menyambut mereka di sana. Berhasilkah ketiga sahabat itu keluar dari villa tersebut dengan selamat?

###

Nonton film horor Indonesia adalah tantangan dari seorang teman lama sejak akhir tahun lalu yang baru bisa gue lakukan semalam. Katanya, kalo gue mau serius jadi movie blogger, gue nggak boleh pilih-pilih nonton film, semua genre harus ditonton. Untuk memperkaya referensi dan pengetahuan film gue katanya. Hmm, oke! Challenge accepted! Semalam akhirnya gue memutuskan untuk nonton “Disini Ada Yang Mati”.

Dari judulnya aja gue udah sakit mata duluan. Seharusnya ditulis “Di Sini Ada yang Mati”, tapi yah… okelah, gue berusaha untuk ga berpikir terlalu negatif dan membuka pikiran. Siapa tau film ini lumayanlah buat ditonton, kata gue menghibur diri sendiri.

Film pun dimulai, sodara-sodara! Tiga orang cewek cantik dan kece (Donita dkk) dikisahkan sebagai sahabat lama, udah sepuluh tahunan sahabatan. Donita berperan sebagai Jasmine yang kutu buku, sedangkan Garneta dan Tatiana sebagai Lidya dan Sarah, dua cewek gaul yang hobi dugem.

Bagaimana ceritanya seorang kutu buku bisa sampe sahabatan dengan dua cewek party animal macam itu jadi pertanyaan yang nggak terjawab sampe filmnya selesai sekalipun. Oke, nggak masalah. Mungkin mereka menganut prinsip “mudah bergaul dan beradaptasi, kalo berteman jangan pilih-pilih”.

Pertanyaan lain yang muncul adalah, kenapa harus merayakan sepuluh tahun persahabatan dengan menginap di vila milik pacarnya Lidya? Hello, isn’t it supposed to be girls’ day out? No boyfriends mean a lot of fun, right?

Okelah, tan, jangan banyak protes dulu… Emang lagi ngetren aja ngerayain apa-apa dengan menginap di villa.. Gue sekali lagi mencoba bersabar dan mengikuti alur cerita… sampai akhirnya mengerti bahwa, menurut film ini, sepuluh tahun persahabatan harus dirayakan dengan…. tidur… tidur… dan lebih banyak lagi adegan tidur… baik siang maupun malam…

Aaaarrrrgggghhhhh!!!! Sepuluh tahun persahabatan macam apa tuh??!!

Menit demi menit pun berlalu. Alur cerita yang lompat-lompat dan minimnya logika dasar bikin gue kesulitan untuk bertahan di bangku gue. Belum lagi kemunculan hantu yang kelewat sering dan musik latar yang jahanam banget sampe bikin gue lompat sedikit saking kagetnya.

Semuanya digabung jadi satu dan bikin gue emosi, antara pengen nangis dan pengen muntah. Sulit untuk nggak walk out dari studio karena merasa dibodohi dan dicuci otaknya selama nonton film ini.

Satu-satunya yang mungkin sedikit menghibur dari film ini adalah melihat Lidya (Garneta Haruni) menendang Christian (Stuart Collin). Dan saat Jasmine (Donita) pada akhirnya mengayunkan sebuah kapak besar ke kepala aktor itu. Apakah dia lantas mati setelah mengalami siksaan bertubi-tubi seperti itu? Ho ho ho, itu nggak mungkin terjadi dalam film horor ala Koya Pagayo…

Gimana ending ceritanya mungkin udah bisa ketebak. Ini bukan karena gue terlalu spoiling dalam menulis review “Disini Ada Yang Mati”. Percaya deh. Bahkan tanpa harus gue bikin reviewnya pun, kalo lo nonton trailernya, lo nggak mesti susah payah untuk keluar duit dan menguras tenaga, waktu, dan harga diri lo demi nonton film ini karena semuanya udah dirangkum dengan baik.

Hebat. Selamat Koya Pagayo! Anda telah berhasil meringkas film “Disini Ada Yang Mati” dengan sangat apik sehingga siapapun yang menontonnya bisa tahu seluruh ceritanya hanya dalam waktu 1:38 menit.

Trivia: ~ ~ ~

Quotes: ~ (masih ngarep film beginian bakalan ada kutipannya?)

Rating: Officially brainwashed by Koya Pagayo.